literasidigitalacehutara- Prof. Dr. Syamsul Rijal, M.Ag berkesempatan menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 bertema Menjadi Masyarakat Digital yang Berbudaya di Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional yang telah diluncurkan Presiden Joko Widodo.
Prof Syamsul Rijal mengangkat isu tentang multikulturalisme di dunia digital. Menurut Syamsul Rijal, ketika seseorang masuk ke dunia digital seharusnya juga dilandasi pemahaman akan adanya keragaman realitas kebudayaan yang selanjutnya disertai orientasi penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural).
Nilai filosofi dari “Multikulturalisme” direstorasi dan ditransformasikan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
Menurut Syamsul Rijal, di saat seseorang terhubung dengan internet, maka sedikit banyaknya akan mengalami perubahan gaya hidup–baik disadari atau tidak. Perubahan tersebut misalnya pada komunikasi, transportasi, kegiatan ekonomi, pendidikan, hingga proses pengambilan keputusan melalui iklan dan reminder.
Akibat dari ini, maka juga akan diikuti oleh perubahan sikap, yang kemudian melahirkan keragaman budaya baru baik positif atau negatif.
Syamsul Rijal juga menekankan pentingnya menjadi bagian dari masyarakat digital yang anti hoax. Informasi yang didapatkan di dunia digital, haruslah melakukan cross-check sebelum meneruskannya. Saringlah informasi tersebut, termasuk mempertanyakan apakah informasi tersebut memiliki manfaat atau tidak jika disebarkan.
Ujaran kebencian juga selayaknya dihindari di dunia digital. Nilai kehidupan sebagai masyarakat (citizen) dan warga digital (netizen) pada dasarnya tidak berbeda. Nilai-nilai untuk membawa kemanfaatan untuk orang lain tetap menjadi nilai yang seharusnya dikedepankan.
Kegiatan tersebut bisa diakses melalui Youtube Literasi Digital Sumatera 1