Tahun Baru 2024 ; Semangat Baru - Media Literasi

Home / OPINI

Minggu, 31 Desember 2023 - 15:19 WIB

Tahun Baru 2024 ; Semangat Baru

Oleh :

T.M. Jamil
Director of the Center for Political Research and Mapping Social Problems in Aceh

MEMASUKI TAHUN BARU SAATNYA mulai menjalankan strategi untuk mencapai resolusi yang telah dibuat. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memulai hari yang baru. Resolusi itu bermakna, adalah kepercayaan diri dan tekad dalam mencapai tujuan, harapan, cita-cita atau bisa juga planning yang akan kita capai setahun ke depan. Perubahan secara cepat yang dapat merubah sendi-sendi pokok kehidupan. Sebuah semangat untuk bertindak sesuatu yang mendasar dalam kehidupan seseorang, yang pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan seseorang sepanjang tahun yang akan di jalaninya. Dan jika resolusi itu berhasil dilaksanakan, maka satu langkah besar dalam kehidupan seseorang untuk sampai kepada cita-cita dan tujuan hidupnya. Memasuki tahun baru saatnya mulai menjalankan strategi untuk mencapai resolusi yang telah dibuat dengan sungguh-sungguh.

Dikutip Wikihow, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memulai hari yang baru, yaitu :
Pertama, Menjalani Resolusi dengan Santai. Memulai tahun baru dengan melakukan resolusi, pertama yang harus dilakukan yakni santai agar tidak terlalu stres. Capai resolusi yang telah dibuat dengan perlahan namun pasti. Buatlah tubuh lebih santai dengan melakukan pijatan lembut dan pemikiran positif. Mulailah hidup dengan gaya yang sehat, bekerja lima hari dalam satu minggu. Sempatkan untuk berlibur di akhir pekan agar tubuh tetap rileks. Saya mempunyai tujuan yang ingin saya capai dalam dua puluh satu hari ke depan. Tujuan program ini adalah menyelesaikan tugas-tugas kuliah/kantor tanpa merasa tebebani sehingga kualitas belajar lebih meningkat. Kebanyakan mahasiswa mengeluhkan banyaknya tugas-tugas sehingga perlu diambil sebuah langkah agar saat mengerjakan tugas bisa menjadi lebih santai.

Kedua, Selesaikan Pekerjaan Terdahulu. Jika di awal tahun baru masih ada pekerjaan yang menumpuk, maka mulailah untuk merapikannya. Selesaikan agar resolusi baru cepat terlaksana dengan baik. Pernahkah Anda mengalami hal ini: setiap kali Anda menandai tugas yang telah selesai maka hal itu hanya akan meninggalkan dua tugas lagi yang tidak terselesaikan. Daftar tugas Anda nampaknya telah menjadi seperti organisme hidup yang terus berkembang dan meninggalkan Anda dengan waktu yang semakin sedikit. Apakah mungkin untuk menghentikan daftar pekerjaan Anda, atau apakah hanya akan menjadi satu luapan pekerjaan ekstra yang tak dapat dihentikan?

Baca Juga  Kemendagri Jangan Abaikan Peran DPR Aceh

Senjata terbaik Anda mengatasi gelombang pasang daftar pekerjaan yang harus Anda selesaikan hari ini adalah berkomitmen untuk melenyapkan daftar itu. Bukannya sibuk keluyuran ke sana kemari, tapi lakukanlah penyerangan terhadap berbagai proyek, tundukkan dan bunuhlah. Buatlah daftar apa yang hendak Anda kerjakan dan hapuskan seluruhnya hingga bersih.

Ketiga, Bercermin dari Tahun Lalu. Jadikan malam pergantian tahun sebagai waktu untuk bercermin diri, melihat apa saja yang sudah dilakukan di tahun lalu. Ubah kebiasaan-kebiasaan buruk dan jangan lakukan kesalahan yang sama di tahun depan. Mulailah melakukan perubahan secara perlahan, bukan sekaligus tetapi perlahan. Perubahan itu adalah proses. Beberapa waktu lalu, saya sempat mendengar sebuah lagu yang didendangkan oleh anak saya. Lagu yang sedang tren itu dinyanyikan oleh Justin Timberlake, berjudul “Mirrors”.

Saya sendiri kurang mengerti apa isi lagu tersebut. Tapi, judul lagunya mengingatkan saya pada sebuah benda sederhana yang kerap saya jumpai setiap hari, cermin. Bagi saya, cermin punya banyak arti. Bukan sekadar untuk memantas diri. Namun, cermin adalah sebuah refleksi diri kita. Tanpa cermin, kita tak bisa “mengoreksi” apa yang kurang dari penampilan kita. Karena itulah, saya “belajar” banyak dari cermin. Saya sendiri dulu kerap berefleksi di depan cermin saat menghadapi hal yang kurang mengenakkan, atau peristiwa yang kurang sesuai dengan keinginan. Dalam sosok kembaran di dalam cermin, saya lantas berpatut diri. Sembari, saya ucapkan hal-hal yang menguatkan, untuk mengembalikan semangat juang yang sempat turun: TM, kamu pasti kuat ! Kamu hanya sedang mengalami proses untuk belajar jadi lebih baik lagi. Ini hanyalah ujian untuk menjadikanmu lebih kokoh untuk menentukan masa depan untuk kebahagiaan keluargamu. Persetan dengan perilaku makhluk-Nya yang menzhalimi dan biadab kepadamu. Biarlah semua itu menjadi urusan Allah Swt sebagai pemilik kekuasaan yang sesungguhnya. Allahu Akbar …” begitulah ungkapan isi hati yang sering saya tumpahkan pada sosok kembaran saya di depan cermin. Saya melakukan itu karena saya yakin, yang mampu mengubah diri saya, ya hanya saya sendiri dengan izinNya yang Maha Mencintai saya. Meski ada bantuan orang lain dan motivasi dari orang-orang terdekat, tanpa kita sendiri yang berbuat, tidak akan ada perubahan sejati. Bahkan acapkali ketika kita dizhalimi, teman kita pun sendiri menjauh … Ya begitulah kehidupan ini. Tapi, saya yakin dan percaya, Allah Swt tak pernah tidur dan diam untuk menjaga hamba yang slau mencintai-Nya.

Baca Juga  Havelclass Beauty Brand Lokal Go Internasional yang Tidak Anda Sadari

Keempat, Maafkanlah Diri Sendiri. Di awal tahun baru usahakan tidak ada lagi rasa penyesalan karena masalah yang pernah dibuat tahun lalu. Cobalah untuk memaafkan diri sendiri agar menjalani hari-hari di tahun baru lebih mudah. Terkadang, hal yang paling sulit dilakukan adalah memaafkan diri sendiri. Kita bisa dan mudah memaafkan kesalahan orang lain, tapi tidak gampang memaafkan diri sendiri, selalu menyalahkan diri sendiri dan menyesali segala hal yang terjadi. Padahal itu adalah bagian dari hidup kita yang kita bisa tarik pelajaran darinya. Kita tidak bisa hidup tanpa belajar dari kesalahan. Apa yang kita pandang sebagai kesalahan yang sama, pada hakikatnya tidak pernah menjadi kesalahan yang sama, karena terjadi pada waktu yang berbeda. Kita benci berbuat salah, apalagi kesalahan yang kita rasakan sebagai kesalahan. Padahal kesalahan itu tidak pernah sama, karena itu menyangkut waktu dan peristiwa yang berbeda.

Dan kegagalan pada hakikatnya adalah suatu indikator bahwa kita perlu meningkatkan upaya kita untuk memperbaiki diri dan tidak berputus asa. Pada saat kita merasa gampang untuk meraih kesuksesan yang terjadi adalah kita tidak pernah belajar untuk menghargai kesuksesan itu. Menyombongkan diri bahwa kesuksesan itu adalah milik kita dan hasil upaya kita. Padahal Banyak pihak yang telah berkontribusi di balik kesuksesan kita itu. Ingatlah, kesombongan itu, hanya milik dan sifat syetan.

Kelima, Harus Tentukan Fokus Yang Ingin Dicapai. Fokus adalah konsentrasi pada objek tanpa menambahkan hal-hal yang lain yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan tujuan yang ingin diwujudkan. Perlakukan dirimu dengan penuh kasih sayang, mulailah untuk fokus pada apa yang ingin dicapai. Misalnya, dalam tahun ini harus menyelesaikan studi S1, S2 dan melanjutkan studi S3. Atau ingin menjadi Anggota Terhormat, dan Kepala Daerah. Insya Allah, Sukses …!!!

Share :

Baca Juga

OPINI

JOKOWI UMPANKAN KE HIU, PAK PRABOWO ?

OPINI

Puasa Mengajarkan Kita untuk Saling Menyayangi

OPINI

Bahasa Aceh Memprihatinkan dan Diambang Kepunahan

OPINI

Penunjukan Mawardi Nur Sebagai Dirut PT PEMA Sudah Tepat

OPINI

Narasi Hukuman Mati Bagi Pelaku Kejahatan BBM Oplosan: Sebuah Tinjauan Hukum dan Moral

OPINI

Halalkah Dana PKH yang Bersumber dari Hutang Negara

OPINI

Komunikasi Pemimpin Sangat Berpengaruh Terhadap Opini Publik

OPINI

Perkebunan Sawit Yang Menjarah Hutan di Indonesia Patut Dikenakan Sanksi Hukum Yang Berat