MEMBONGKAR KEMUNAFIKAN - Media Literasi

Home / OPINI

Minggu, 11 Mei 2025 - 12:17 WIB

MEMBONGKAR KEMUNAFIKAN

by M. Rizal Fadillah

MEDIALOTERASI.ID | Bagi siapapun yang diberi amanah untuk memimpin bangsa, menyelesaikan masalah bukan hal yang mudah. Terlalu banyak persoalan yang telah diwariskan oleh Joko Widodo. Ia memang tidak mampu memimpin dan sayangnya juga serakah. Kekuasaan diperpanjang melalui anaknya, kekayaan dihimpun dari berbagai pintu. Korupsi menjadi kecurigaan di tengah tampilan yang hanya mampu membeli map kuning murah.

Siapapun yang turut berburu ijazah Jokowi tentu bukanlah berbasis kebencian atau sok ingin tahu, tetapi berdasar harapan untuk  memiliki pemimpin yang jujur dan bertanggungjawab. Apalagi sebagai Presiden dari sebuah negara berpenduduk 280 juta. 10 tahun menjabat dalam keraguan integritas dan identitas merupakan catatan hitam dalam sejarah bangsa dan negara Indonesia.

Seorang aktivis demokrasi yang tinggal di USA Chris Komari saat menyoroti dugaan ijazah palsu Jokowi meminta agar Jokowi belajar dari Presiden Barrack Obama. Obama diragukan tempat kelahirannya yang diduga dari negara di luar teritori Amerika. Isu nasional itu dengan cepat dihentikan dengan menunjukkan akte kelahiran asli Obama secara lengkap kepada publik. Tempat kelahirannya adalah Honolulu Hawaii. Selesai masalah.

Baca Juga  PEMBUNUH SADIS ITU CUMA DIHUKUM 20 TAHUN

Tidak seperti Jokowi yang di samping memiliki track record sebagai Presiden pembohong juga penyembunyi identitas. Dengan berlindung pada narasi privacy, ijazahnya berlari-lari terus untuk sembunyi dari satu lorong ke lorong yang lain. Tidak mau menunjukkan kepada publik ijazahnya “hanya perintah pengadilan”, katanya preet.

Chris menyatakan : “So there is no reason and neither justification whatsoever for the former President of Indonesia Joko Widodo (Jokowi) for refusing to publish his original document of his diploma from University of Gajah Mada (UGM). None whatsoever…!!!”.

Alih-alih memperlihatkan kepada publik akan  ijazahnya, justru Jokowi melaporkan ke Kepolisian mereka yang meragukan keaslian ijazah  Jokowi tersebut. Lucunya Kepolisian dengan secepat kilat memprosesnya. Sesungguhnya mereka yang mempertanyakan ijazah itu hanya ingin kejujuran dan transparansi.

Baca Juga  ANIES BASWEDAN BERBEDA DENGAN CAPRES LAIN

Jokowi itu mantan Presiden dan dipertanyakan ijazahnya sejak menjabat sebagai Presiden hingga ke ruang Pengadilan. Sayangnya Pengadilan di Indonesia itu ternyata mandul untuk membuktikan.

Jokowi bukan tukang kayu yang begitu penting untuk diketahui ijazahnya. Ia adalah orang penting pengambil kebijakan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Peperangan hukum kini telah sampai pada tahap pertempuran kejujuran melawan kemunafikan. Kejujuran akhirnya tentu akan memenangkannya atas bantuan kejujuran dari aparat penegak hukum. Namun jika aparat penegak hukum ternyata tidak jujur, maka kemunafikan itu akan terus mendapat perlawanan.

Terus mendapat perlawanan…terus dan terus.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 11 Mei 2025

Share :

Baca Juga

OPINI

Menakar Pelibatan TNI Diluar Fungsi Pertahanan

OPINI

IJAZAH ITU HANYA SALAH SATU GERBANG

OPINI

PEMA Universitas Almuslim Tolak Penambahan 4 Batalyon TNI di Aceh “Bangun Pendidikan Bukan Militerisasi!”

OPINI

Menjaga Wibawa Peradilan Dari Jeratan Suap

OPINI

4 Batalyon Baru di Aceh: Damai Terancam? Rakyat Aceh Kembali Dihantui Masa Kelam

ACEH

Moment Hari Pendidikan:  Mari Bangun Generasi Aceh

OPINI

SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL : HENTIKAN KEBIJAKAN YANG BERBASIS PROYEK

OPINI

Refleksi Memperingati Hari Buruh 2025 : Pengusaha, Sadarlah ..!