SUMENEP | MEDIALITERASI.ID — Realisasi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun anggaran 2024 yang dikerjakan oleh kelompok Hippa Desa Batuputih laok, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep terindikasi menjadi bancakan.
Pasalnya, pekerjaan Tahap I (satu) P3- TGAI tersebut dengan hitungan hari sudah hancur bahkan begitu parah dan diduga dikerjakan asal-asalan demi meraup keuntungan yang besar. Namun pada Tahap II (dua), infonya sudah diperbaiki dengan dilakukan Semen Ulang.
Pekerjaan yang dianggarkan sebesar Rp.195 juta rupiah dari Kementrian Perumahan Rakyat dan Tata Ruang, Direktorat Jendral Sumber Daya Air dari APBN bertujuan untuk memperbaiki, merehabilitasi, atau meningkatkan fungsionalitas jaringan irigasi berbasis peran serta masyarakat petani.
Berdasarkan hasil investigasi media di lokasi pekerjaan P3-TGAI yang anggaran tahap I telah dicairkan sebesar Rp.136 juta pada Bulan Oktober 2024 lalu diduga menjadi bancakan Ketua kelompok masyarakat (Pokmas) Hippa Desa Batuputih Laok, Sehingga mengakibatkan pekerjaan P3-TGAI diduga tidak bermutu dan tidak berkualitas hingga Bangunannya banyak Retak.
Pada Bulan November 2024, Pencairan Tahap II sebesar Rp. 59Jt kembali dicairkan, namun kualitas Proyek tersebut tetap saja memprihatinkan dibuktikan dengan tidak menyatunya Batu Alam serta semen.
Bahkan, Buruknya Kualitas proyek tersebut sebagai bukti minimnya Anggaran yang diterima Penerima program P3A dengan Nominal kurang lebih 55% dari Total Anggaran, sementara Sisanya 45% diduga menjadi Hak Milik pemberi Program dalam Hal ini Anggota DPRD Jawa Timur Asal Sumenep sebagai penerima Mandat dari Jaringannya di DPR RI Ber-inisial MS.
Banyaknya Fee Proyek tersebut disampaikan Penerima Program P3A, Sunarto dalam pemberitaan sebelumnya pada Kamis, 30 Januari 2025.
“Kalau Begini kalah main saya Mas, karena kalau cuman Bantuan Himpunan Petani Pemakai Air
(HIPPA), saya juga bisa minta ke Teman yang lain dengan Fee-nya yang kecil satu Paket dengan Pendamping”, Kata Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas Hippa) Desa Batuputih Laok melalui dalam Pemberitaan sebelumnya, Kamis30/1/2025.
Sementara itu, Kepala Desa Batu Putih Laok, Hasan kepada Media ini menyampaikan Bahwa pihaknya tidak Terlibat apapun dalam Proyek P3TGAI tersebut.
“Saya tidak tahu Mengenai proyek tersebut Mas, justru saya Tahu saat Ramai-ramai kemarin itu”, Imbuhnya saat di Telphone Via Akun WhatsAppnya oleh Media ini, Minggu 2 Februari 2025.
Tapi yang jelas, saya Minta tolong Bantu menjaga nama Baik Desa Batuputih Laok ini Mas, Karena sekali lagi saya tidak ikut campur mengenai proyek tersebut apalagi cawe-cawe Urusan lainnya.
Kalaupun ada yang menyampaikan bahwa saya pernah Terima sesuatu Hal dari Sumarto selaku Ketua Kelompok dan atau Penerima, perlu ditegaskan itu mas.
“Demi Allah saya tidak Mendapatkan Apapun berkaitan dengan proyek tersebut, bahkan Pamitan saja dari Ketua kelompok kepada dirinya (red. kepala Desa) tidak ada”, Tegasnya.