Mendalami Makna Fitnah - Media Literasi

Home / EDUKASI

Senin, 6 Desember 2021 - 16:29 WIB

Mendalami Makna Fitnah

Namimah (Adu Domba) merupakan salah satu dosa besar yang ditimbulkan oleh lisan. Namimah merupakan sebuah perkataan yang diucapkan untuk memisahkan antara dua pihak. Perkataan ini memiliki unsur untuk merusak persahabatan, memutuskan suatu jalinan dan menciptakan suatu permusuhan.

Adapula yang mendefenisikan namimah sebagai upaya menukil perkataan sebagian orang kepada sebagian yang lainnya dengan tujuan untuk merusak.

Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Qs. Surat Al – qalam Ayat 11

 هَمَّازٖ مَّشَّآءِۢ بِنَمِيمٖ ١١

Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah”.

Dan Rasulullah SAW, bersabda :

‌لَا ‌يَدْخُلُ ‌الْجَنَّةَ ‌قَتَّاتٌ.( رواه البخاري فى صحيح البخاري : كتاب الأدب : باب ما يكره من النميمة)

“Tidak masuk surga orang-orang yang suka ber-namimah” (HR. Bukhari Dalam Kitab Shahih Bukhari)

Baca Juga  Rumah Tahfidz Cahaya Azami Mengadakan Pelatihan Tajwid dan Fashatulisan

Ghibah, Namimah dan Tidak Beristinjak dari air kencing merupakan penyebab terbesar orang-orang diazab didalam kubur.

Peringatan : Perlu diketahui dalam firman Allah Ta’ala : Qs. Al – Baqarah Ayat 191.

وَٱلۡفِتۡنَةُ أَشَدُّ مِنَ ٱلۡقَتۡلِۚ ١٩١

“Dan Fitnah Itu Lebih Besar Dosanya Dari Pada Pembunuhan”.

Makna (ٱلۡفِتۡنَةُ) sebenarnya yaitu dosa syirik (mendustakan Allah), yang merupakan dosa yang lebih besar dari pada pembunuhan, dan bukan makna (ٱلۡفِتۡنَةُ)  itu merusak hubungan antara dua individu yang dianggap oleh sebagian orang awam, dosa nya lebih besar dari dosa membunuh seorang muslim secara dzalim.

Baca Juga : Apa Itu Ghibah?…

Menurut Imam Fakhrurrazi dalam Tafsirnya Al-Kabir juz 5 halaman 141, dari Ibnu ‘Abbas :

“Sesungguhnya yang dimaksud dengan (ٱلۡفِتۡنَةُ) disini adalah kekufuran. Kekufuran disebut sebagai fitnah karena kekufuran merupakan suatu kerusakan di dunia ini yang menjurus kepada kedzaliman dan kekacauan dan didalamnya terdapat fitnah. Dosa kufur dikategorikan sebagai dosa yang lebih besar dari dosa membunuh karena seseorang yang terjatuh dalam kekufuran akan diazab selamanya (kekal) di dalam neraka, Sedangkan dosa membunuh tidaklah demikian, karena kekufuran dapat mengeluarkan seseorang dari Islam sedangkan membunuh tidaklah demikian. Maka dosa kekufuran lebih besar dari pada dosa membunuh”.

Baca Juga  Nyalanesia Kembali Meluncurkan Program GSMB Nasional Pada Tahun 2022

Penafsiran seperti ini ditafsirkan pula oleh Imam At-Thabari dalam tafsir At –  Thabari juz 2 halam 191, Beliau menukil dari Mujahid, Qatadah, Al-Rabi’, Al-Dhahhak dan Ibnu Zaid yang merupakan para generasi salaf .

Diterjemahkan oleh : Muzakky El Mahera | Kitab : Umdatul Al Raghrib Fi Mukhtashari Bughyah Al-Thalib | Photo : Ilustrasi Google

Share :

Baca Juga

EDUKASI

Sosialisasi PMB 2025, Kampus UMMAH Kunjungi Dua Sekolah di Lhokseumawe

EDUKASI

Tips Memilih Kampus Bagi Calon Mahasiswa “Mimpi Mu Tanggung Jawab Mu”

BERANDA

Ecoprint Dapat Meningkatkan Minat Siswa Belajar Kesenian

BERITA

Dosen UMMAH Gelar Pengabdian Masyarakat di SLB Negeri 1 Bireuen

BERITA

Juni Ahyar : Buku Bahasa & Budaya Aceh Sebagai Identitas Bangsa Resmi Terbit

EDUKASI

Rektor IAIA Aceh Umumkan Pemenang Sayembara Logo Universitas Islam Aceh

EDUKASI

BSI Berikan Bantuan Beasiswa untuk Mahasiswa IAI Almuslim Aceh

EDUKASI

Ratusan Peserta Hadiri Daurah International Kitab Hadis Arba’in di Kampus Paya Lipah