Mendagri Resmi Lantik Achmad Marzuki Menjadi Pj Gubernur Aceh - Media Literasi

Home / BERITA

Rabu, 6 Juli 2022 - 14:16 WIB

Mendagri Resmi Lantik Achmad Marzuki Menjadi Pj Gubernur Aceh

Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian mengambil sumpah dan melantik Achmad Marzuki sebagai Pj. Gubernur Aceh, di Gedung DPRA, Banda Aceh, Rabu (6/7/2022).

BANDA ACEH— Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, resmi melantik Achmad Marzuki sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), di Gedung Utama DPRA, Rabu, (6/7/2022).

Sidang Paripurna dengan agenda pelantikan Pj Gubernur Aceh itu dipimpin oleh Ketua DPRA, Saiful Bahri (Pon Yahya) Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, shalawat, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan himne Aceh.

Dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan Presiden tentang pengangkatan Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh. Selanjutnya Mendagri Tito Karnavian mengambil sumpah dan melantik Acmad Marzuki dengan kedudukan sebagai Pj Gubernur Aceh.

Prosesi pelantikan juga dirangkai dengan prosesi adat Peusijuek yang dilakukan oleh Plt Ketua Majelis Adat Aceh terhadap Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki.

Dalam pelantikan tersebut juga terlihat Ir. H. Nova Iriansyah, MT, Pangdam Iskandar Muda Mohammad Hasan, Kapolda Aceh Ahmad Haydar, Anggota DPR RI asal Aceh, TA Khalid, Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, para pimpinan partai politik nasional dan lokal, Rektor USK, Rektor UIN Ar Raniry dan para Kepala SKPA.

Mendagri Tito Karnavian dalam sambutan meminta Pj Gubernur Aceh mampu mengkoordinasikan program pembangunan yang sejalan antara provinsi dengan nasional dan juga kabupaten/kota. Hal tersebut dinilai penting sebagi upaya mempercepat pembangunan dan mensejahterakan masyarakat Aceh.

Baca Juga  Sebanyak 2.554 Personel Gabungan Dikerahkan, Amankan Aksi Massa Ojol di Monas dan DPR Hari Ini

“Sesegera mungkin bangun hubungan komunikasi yang positif dengan semua pemangku kepentingan di Aceh, termasuk dengan Paduka yang Mulia Wali Nanggroe, DPRA, Forkopimda, tokoh adat dan ulama,” kata Tito.

Lebih lanjut, Tito meminta agar program penanggulangan Covid-19 dapat dilanjutkan Pj Gubernur. Kemudian pemulihan ekonomi dan mempercepat realisasi belanja daerah yang efektif, efisien, tepat sasaran bermanfaat bagi masyarakat.

“Menghidupkan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Aceh dan mengurangi kemiskinan,” kata Mendagri.

Mendagri menambahkan, Aceh merupakan daerah dengan potensi sumber daya alam yang besar, namun hal tersebut perlu diiringi dengan peningkatan kualitas SDM yang unggul, kreatif dan inovatif.

”Untuk itu saya minta fokus betul terhadap program pendidikan dan kesehatan, agar rakyat Aceh menjadi sumber daya manusia yang terdidik, terlatih dan sehat,” kata Tito.

Tito mengatakan, status Achmad Marzuki sebagai birokrat dapat berada di posisi yang netral. Sehingga dapat membangun komunikasi yang baik dengan berbagai kalangan untuk pembangunan Aceh.

“Dalam kesempatan ini saya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada saudara Nova Iriansyah yang telah melaksanakan tugas sebagai Gubernur Aceh dengan baik. Insya Allah husnul khatimah, semoga pengabdian menjadi amal ibadah yang melimpah,” kata Tito

Baca Juga  DPR Aceh Terima Audiensi Komunitas Aceh Bergerak : Fokus Pengembangan Ekonomi Kreatif

Sementara itu, Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri, dalam sambutannya saat membuka Sidang Paripurna menyampaikan harapannya kepada Pj Gubernur Aceh. Ia berharap Pj Gubernur Aceh dapat membangun komunikasi yang baik dengan DPRA untuk bermusyawarah membangun Bumi Serambi Mekkah.

Dalam kesempatan itu, Saiful juga menyoroti implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh yang dinilainya belum terimplementasi secara maksimal. Banyak hal yang menyebabkannya, seperti tumpang tindihnya regulasi nasional. Ia meminta semua pihak untuk mengawal supaya Undang-Undang kekhususan Aceh itu berjalan maksimal.

Ketua DPR Aceh mengharapkan, Pj Gubernur Aceh dapat bersinergi dengan DPRA untuk memperjuangkan keberlanjutan dana otonomi khusus Aceh yang akan berakhir pada tahun 2027 mendatang.

“Dana tersebut sangat dibutuhkan oleh Aceh untuk pembangunan, pemeliharaan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengentasan kemiskinan serta pendanaan pendidikan dan kesehatan,” ujar Ketua DPR Aceh Saiful Bahri.

Reporter : Endang | Photo : Humas Prov Aceh | Editor : Endang

Share :

Baca Juga

BERITA

Peringatan Milad ke-56, Rektor Ajak Seluruh Sivitas Akademika Gotong Royong dan Dukung Ekoteologi

BERITA

IAIN Lhokseumawe Kukuhkan 175 Peserta PPG PAI Daljab Batch II Tahun 2024

BERITA

Menakar Wacana Pembubaran Bawaslu Daerah

BERITA

Kebun Sawit PT Nafasindo Tidak Dikelolah Oleh Pemerintah Aceh Singkil

BERITA

Seleksi Futsal PraPORA Aceh Timur Dimulai, Lebih dari 50 Orang Mendaftar

BERITA

Ketimpangan Bisnis Karbon: PT PEMA Masih Merintis, Lembaga Konservasi Sudah Panen

BERITA

Pekan Literasi Daerah Banda Aceh 2025: Merajut Kolaborasi Menuju Masyarakat Literat dan Berdaya Saing

BERITA

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Utara Gelar Bimtek Penulisan Konten Budaya Lokal