KALIMANTAN – Akhir – akhir ini banyak beredar Video mengenai Mandau terbang usai Edi Mulyadi mengeluarkan kata – kata yang diduga menyakiti hati suku Dayak beredar di platform media sosial.
Senjata tradisional khas Kalimantan yang sejenis Parang itu dianggap sakral dan memiliki kekuatan mistis oleh suku Dayak itu sendiri, selain itu Mandau juga memiliki keunikan dan keindahan tersendiri bagi kolektor benda pusaka.
Dilansir dari christas.dk Bagi orang Dayak, Mandau yang paling suci dan kuat adalah yang dibuat oleh Panglima Sempung dan Panglima Bungai, keduanya dianggap sebagai dua empu yang paling ahli dalam pembuatan Mandau.
Sedangkan Mandau dengan kualitas terbaik disebut dengan nama “Mandau Batu” yang didibuat dari batu meteorit.
Masyarakat adat Kalimantan meyakini bahwa batu meteorit berasal dari nenek moyang orang Dayak yang tinggal di surga dan menganggap batu tersebut sebagai hadiah bagi keturunan mereka dibumi.
Sehingga Mandau Batu merupakan barang pusaka yang sakral dan diwariskan dari turun temurun sehingga benda pusaka tersebut tidak boleh diperjual belikan.
Selain bilah Mandau yang memiliki artistik yang indah, gagangnya pun dibuat dari jenis kayu tertentu yang dianggap suci oleh suku Dayak itu sendiri.
Umumnya panjangnya bilah Mandau sekitar 50-70 Cm, dan memiliki tepi yang tajam sekita 4,5 Cm dibagian terluas sedangkan dibagian terkecilnya 3,5 Cm.
Reporter : (Ek) | Photo : Museum Nusantara | Editor : Endang