ACEH TENGAH – Ketua Himpunan Mahasiswa Gayo (HIMAGA) Ruhdi Sahara menyayangkan Mes Time Ruang Kemili menjadi gudang Barang Bekas dan dipenuhi semak belukar, Jum’at, Takengon, Aceh Tengah (18/02/2022)
Selain menyoroti umah pitu ruang (rumah 7 ruang) yang tidak terawat, Ruhdi Sahara mengatakan, umah pitu ruang merupakan ikon wisata dan juga merupakan replika rumah adat peninggalan Raja Linge di Gayo.
Ruhdi menjelaskan, Selain harus diketahui sejarahnya, juga harus sama – sama dijaga adat dan budayanya yang merupakan ikon suatu daerah sekaligus memiliki nilai sejarah yang tertanam didalamnya.
Menurut nya, umah pitu ruang sangat penting untuk dilestarikan dan dijaga bagi generasi penerus dan masyarakat, selain harus diketahui sejarahnya juga harus sama – sama dijaga untuk keberlangsungan nilai sejarah khususnya Gayo yang akan selalu dikenang sekaligus diketahui oleh masyarakat luas tentang nilai adat dan budaya, sekaligus sebagai ajang promosi untuk tempat parawisata.
“Kita harus peka terhadap nilai adat dan sejarah Gayo, karena umah pitu ruang itu merupakan bagian dari jati diri orang Gayo sendiri yang memiliki nilai sejarah yang luar biasa dimasa lampau”, papar Ruhdi.
Lebih lanjut Ruhdi memaparkan, berdasarkan sejarah Gayo, setiap ruang di umah pitu ruang memiliki maksud dan tujuan serta kegunaan tersendiri, meskipun saat ini dirinya mengatakan belum memiliki bukti sejarah yang kuat dalam bentuk dokumentasi, setidaknya daerah harus menyiapkan literatur atau bentuk contoh tertulis untuk dibaca atau dinikmati pengunjung nantinya dalam setiap ruang, papar Ruhdi.
Diwaktu yang bersamaan Ruhdi mengatakan, dirinya juga sempat melakukan diskusi dengan penjaga atau yang merawat umah pitu ruang sama sekali tidak difasilitasi sepenuhnya, juga tidak adanya gaji pokok yang diberikan oleh dinas terkait kepada salah satu penjaga yang enggan disebut namanya itu.
Selaku ketua HIMAGA sekaligus Sebagai Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Lhokseumawe, Ruhdi berharap rumah Pitu ruang segera diperbaiki demi keberlangsungan nilai sejarah Gayo, menurutnya pihak yang terkait Dinas Kebudayaan dan Pendidikan Aceh Tengah, dan Pemda harus segera memperbaiki atau kembali memfasilitasi replika rumah adat Gayo yakni Rumah Pitu Ruang.
“Kami berharap umah Pitu ruang ini segera diperbaiki semestinya, agar tidak adanya pandangan buruk dari Masyarakat Gayo sendiri, harap ketua HIMAGA
Reporter : (MZ) | Photo : (Ist) Ruhdi Sahara | Editor : Endang