
LHOKSEUMAWE – Suasana Pagi hari Waduk Kota Lhokseumawe sekira pukul 7.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi oleh para wisata yang berkunjung ke kota yang pernah di juluki “Petrodolar”.
Pasalnya banyak masyarakat sekitar yang melakukan serangkaian aktifitas, selain memiliki suasana yang nyaman untuk berolahraga, seperti jogging.
Selain menjadi tempat berolah raga, Waduk Kota Lhokseumawe juga bisa dijadikan area untuk bersantai sambil memancing ikan di karenakan sungai yang terbentang terhubung langsung ke Selat Malaka.
Pancaran cahaya matahari pagi tentunya menyajikan Spot Foto yang kerap di potret oleh Photo Graver dari berbagai angle, dikarenakan menyuguhkan suasana pagi yang adem.
Hampir saban hari, masyarakat kota Lhokseumawe terutama kaula muda mulai terlihat berolahraga, baik lari laun (jogging) atau bersepeda mengitari Waduk yang berada di Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe itu.
Para pedagang, juga mulai menata kursi-kursi di pinggir waduk dan Muara Sungai Cunda Lhokseumawe, pertanda mereka sudah siap untuk melayani wisatawan yang datang berkunjung dari berbagai daerah.
Objek Wisata Nan Cantik yang Masih ‘Perawan’ itu di apit oleh Mon Geudong, Keude Aceh dan Pusong yang berlokasi di pusat Kota Lhokseumawe merupakan salah satu destinasi objek wisata yang dikenal berbagai wisatawan yang berkunjung di daerah yang dikelilingi perusahan proyek vital raksasa itu.
Bersantai sambil menikmati pemandangan waduk dan langit yang cerah, sembari menunggu matahari terbit (Sunrise) yang membiaskan cahaya di pagi nan indah, sangat menggoda dan mampu memanjakan mata.
Suasana menjadi semakin adem, saat angin mulai menghembus sepoi-sepoi sehingga ranting pepohonan pun ikut bergerak mengiringi suasana. Burung-burung bangau pun ikut memberikan warna, berterbangan dan hinggap di hutan Magrove yang tertata.
Wisatawan bisa tertawa ria, berbincang serius, hingga menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang-orang tersayang serta terkasih, sangat cocok, sambil disuguhkan “Mie Caluk dan Jus Kelapa Muda”.
Salah seorang pengunjung, bang Muklis kepada Media Literasi mengatakan, dirinya sering berkunjung dan menikmati keindahan sunrise dan sunset di waduk Lhokseumawe bersama teman dan kerabantanya.
“Melihat sunrise dipagi hari dan sunset di sore hari sangat bagus di waduk ini, apalagi sore hari, banyak yang bisa dilihat,” kata bang Joel Achmad sambil tertawa kecil.
Menurut Joel, Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Instansi terkait harus menata destinasi Waduk tersebut. Misalnya, dibuat spot foto yang menarik, atau sarana olahraga.
“Pemerintah harus lebih memperhatikan objek wisata ini, apalagi lokasinya sangat strategis, sehingga menjadi ikon kota Lhokseumawe. Karena selama ini wisatawan dari luar, mereka mengetahui hanya yang ada cuma laut di daerah kita,” tuturnya.
Lebih lanjut Joel menuturkan, yang paling penting sekarang ini PJ Walikota sudah menggalakkan kebersihan sehingga terlihat diseputaran waduk sudah sangat bersih dibandingkan dengan sebelumnya. Sehingga masyarakat sudah nyaman berolahraga, bersantai, memancing tidak lagi tercium aroma yang tidak sedap jelasnya.
Menurut nya, jika waduk tersebut dikelola dengan baik menjadi objek wisata, maka akan meningkatkan serta menambah pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kota Lhokseumawe.
“Juga bisa menumbuhkan ekonomi untuk pedagang-pedagang kecil, yang berjualan di areal waduk tersebut,” imbuhnya.
Reporter : JA | Photo : Muklis | Editor : Endang