Benarkah tidak semua orang bisa menjadi Guru?… Mari kita simak Pendapat berdasarkan analisa Juni Ahyar, S.Pd., M.Pd Selaku Praktisi dan Peniliti Pendidikan.
Mengajar siapapun bisa tetapi menjadi seorang guru tidaklah mudah terutama guru SD/guru kelas misalnya haruslah menguasai semua mata pelajaran, luhur budi pekerti, berakhlak baik, sopan, dan memiliki keterampilan. Peran guru tidak hanya sekadar mentransfer materi kemudian siswa mencatat dan mengerjakan evaluasi. Tapi guru haruslah seseorang yang kreatif sehingga materi yang diberikan dapat diterima siswa dengan cara yang menyenangkan. Guru juga harus turut andil dalam pembentukan karakter siswa.
Sebagai orang tua kedua di sekolah, guru adalah “artis” bagi siswanya. Segala sesuatu yang berhubungan dengan guru akan menjadi sorotan dan ditiru oleh siswa, guru, dan juga masyarakat. Bahkan dalam hal sederhana sekalipun siswa sangat kritis terhadap penampilan gurunya. Seperti cara berpakaian, cara memakai jilbab, cara berbicara, bahkan cara memposting tulisan di media sosial sekalipun siswa sangat peka terhadap hal tersebut.
Salah satu pilar kesuksesan pendidikan karakter adalah terwujudnya calon guru yang ideal. Mengapa? Pendidikan formal pertama yang diterima anak adalah pendidikan di jenjang Sekolah Dasar. Jika sejak dini terbentuk karakter yang baik maka generasi berikutnya akan menjadi generasi emas yang handal dan bertanggungjawab. Sayangya selama ini tidak banyak guru yang mampu menunjukkan “kebenaran”. Guru hanya memberikan punishment atas kesalahan-kesalahan siswa tanpa mampu menunjukkan karakter yang patut diteladani oleh anak didik. Jadi sangat penting bagi mahasiswa FKIP untuk mendapatkan pendidikan karakter melalui pendidikan ber asrama.
Beberapa karakteristik guru yang baik dan disukai siswa diantaranya:
1. Mampu Menjelaskan Materi
2. Mengenali Siswa
3. Tidak Membandingkan Siswa
4. Mampu Memposisikan Diri dalam Berbagai Situasi
5. Bisa Menjadi Tempat Bercerita
Guru yang baik akan menghadirkan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Pola pembelajaran yang diajarkan pun bisa merangkul dan menyatukan visi misi setiap siswanya. Jika siswa sudah merasa senang dengan cara guru mengajar, otomatis minat mereka terhadap mata pelajaran tersebut akan meningkat. Hal ini tentu berdampak pada prestasi atau hasil belajar siswa yang memuaskan.
Guru yang berkarakter merupakan guru yang siap untuk terus menerus meninjau arah hidup dan kehidupannya serta menjadikan profesi guru sebagai suatu kesadaran akan sebuah panggilan hidup. Dihadapkan dengan zaman dimana sebuah ilmu dan teknologi yang berkembang dahsyat di abad 21 saat ini menambah tantangan tersendiri sebagai seorang guru. Perkembangan teknologi membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Guru di masa kini tidak lagi dapat menggunakan metode lama seperti menulis di papan tulis, dan menyuruh peserta didik untuk menyalin atau berceramah di depan peserta didik saja. Akan tetapi pada abad 21 ini terutama dalam bidang pendidikan, guru harus memiliki karakter yang mampu mentrasnformasikan diri dalam era pedagogik siber atau era digital pada saat ini. Guru harus mampu mengikuti teknologi dan menyesuaikan dengan karakter peserta didik yang berbeda dengan dulu. Berikut ini karakter yang harus dimiliki guru sebagai pendidik di era abad 21 atau era revolusi industri 4.0:
1. Memiliki Kemauan Belajar yang Tinggi; Perubahan dalam dunia ini berjalan begitu cepat. Belum sempat mempelajari satu hal, sudah ada hal baru lagi yang harus dikuasai. Contohnya, saat ini guru harus mahir memberikan pelajaran secara jarak jauh dengan memantau peserta didik melalui sarana komunikasi jarak jauh pula. Dalam mengajarkan materi guru harus selalu mengikuti perkembangan. Terutama di bidang yang sedang diajarkan. Jika guru selalu mempelajari hal baru, peserta didik juga akan termotivasi untuk belajar.
2. Tidak Ketinggalan Perkembangan Teknologi; Guru harus dapat memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya untuk membantu kegiatan belajar. Mulai dari membuat presentasi dan berbagai aplikasi untuk mengevaluasi. Bahkan guru juga harus memaksimalkan smartphone sebagai sarana mengajar karena saat ini hampir semua orang tua peserta didik juga sudah menggunakannya.
3. Pandai Menggali Potensi Peserta Didik; Di abad 21, guru tidak hanya harus mampu membagikan materi pelajaran, tetapi juga harus mampu menggali potensi peserta didik. Peserta didik tidak hanya didorong untuk belajar pengetahuan tetapi juga dibantu menemukan potensi dirinya kemudian mengembangkannya. Untuk itu, guru harus memiliki keahlian berkomunikasi dengan peserta didik yang sangat beragam karakternya.
4. Mengajar Tanpa Batasan Kelas; Guru harus menyadari bahwa belajar tidak terbatas pada ruang kelas. Guru juga harus mempu mendorong peserta didik untuk belajar kapan saja dan di mana saja. Pembelajaran pun harus berpusat kepada peserta didik. Berikan kebebasan mereka untuk memilih cara belajar yang disukai dan guru cukup membimbing dan memfasilitasi peserta didik.
5. Kreatif dan Penuh Inovasi; Guru harus dapat mengelola kegiatan belajar secara kreatif dan mau berinovasi delam mengajar. Guru juga harus bisa menentukan kebutuhan dalam proses pembelajaran, cara menyampaikan materi, penilaian, sampai evaluasi proses pembelajaran itu sendiri. Di abad 21 ini, peserta didik juga perlu belajar bagaimana berpikir kreatif untuk menyelesaikan soal atau tantangan. Kelas yang belajar secara kreatif dapat dilihat dari kegiatan belajar yang menyenangkan.
“Seorang guru profesional harus bisa mengarahkan, menangani menjadi pribadi yang lebih baik, karena itulah tugas seorang guru. Maka benarlah yang dikatakan bahwa guru bisa mengubah dunia”.
Penulis : Juni Ahyar, S.Pd., M.Pd Dosen luar biasa yang mengajar di beberapa Kampus Ternama di Aceh Utara.