CHINA MERAJALELA - Media Literasi

Home / OPINI

Rabu, 7 Desember 2022 - 01:49 WIB

CHINA MERAJALELA

by M Rizal Fadillah*

OPINI – Ini bukan berbicara diskriminasi etnik atau ras akan tetapi curahan sentuhan rasa kebangsaan. Soal heterogenitas adalah wajar dan tentu difahami dalam wadah NKRI. Sayangnya kepekaan pihak lain ternyata minim, bahkan memancing kejengkelan. Toleransi ditempatkan salah kaprah. Demi satu etnik atau ras maka perasaan etnik dan ras lain diabaikan.

Kasus peresmian gerbang “Cap Go Meh” sebagai batas kota antara Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawangi di Kalimantan Barat dinilai berlebihan dan diluar kontek toleransi bahkan dengan bahasa kini dapat disebut sebagai penerapan “politik identitas”. Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie adalah pejabat yang meresmikan gerbang itu.

Gerbang dengan ornamen naga merah baja itu dibangun atas kontribusi CEO Kapal Api Global Soedomo Mergonito. Putra dari Go Soe Loet ini adalah pengusaha sukses perusahaan kopi kemasan. Tentu peresmian ditandai dengan tari barongsay dan rangkaian petasan di samping tarian lain. Walikota Tjhai Chui Mie sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya.

Baca Juga  SEHARUSNYA PARPOL MELAHIRKAN POLITISI SEBAGAI PEJUANG, BUKAN “POLITISI KARBITAN DAN KUTU LONCAT”

Walikota ini bulan September lalu juga menuai kritik atas pidato berbahasa China dalam pertemuan dengan pejabat daerah. Netizen mengkritisi video viral itu dengan menyatakan ini di Indonesia atau China. Thjai Chui Mie menggunakan baju dinas Walikota saat itu. Netizen mengaitkan dengan seorang pejabat yang dulu sedikit mengutip bahasa Sunda saja sudah dimasalahkan tajam oleh kader PDIP.

Baru saja Jokowi ribut mengenai kekalahan Indonesia di Sidang WTO soal ekspor nikel dalam kaitan pengolahan barang setengah jadi oleh perusahaan-perusahaan China di Sulawesi. Masyarakat Indonesia pun sedang resah dengan membanjirnya TKA asal China. Belum lagi masalah penguasaan berbagai sektor ekonomi negara. Persahabatan erat Indonesia dengan RRC bahkan PKC bukan hal yang sederhana akan dampak politik lokal, regional dan global yang dirasakan.

Baca Juga  MENAKAR KOALISI INDONESIA BERSATU (KIB) 

Kiranya peresmian Gerbang “Cap Go Meh” bukan gambaran resminya pintu gerbang selamat datang China ke Indonesia. Karpet merah penguasaan yang dimulai dari Kalimantan Barat. Lalu, tidak khawatirkah karpet merah untuk asing yang juga digelar di Kalimantan Timur dalam pembangunan IKN baru ?

Moga rezim Jokowi bukan rezim China. Sebab bila iya, Indonesia dalam keadaan bahaya. ***

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 7 Desember 2022

Share :

Baca Juga

OPINI

Jika Bangsa Ini Ingin Masa Depannya Indah : Mari Kobarkan Semangat Patriot Humanis

OPINI

Belajar dari Kebakaran di LA : Pemerintah Indonesia Waspada Terhadap Alam Indonesia

OPINI

Mengapa Istri Berani Menggugat Cerai Suami?

OPINI

DETIK-DETIK MENYAMBUT TAHUN BARU 2025 ; BANGUNLAH WAHAI BANGSAKU

OPINI

PERJANJIAN RI – GAM : SISI LAIN DARI REFLEKSI 20 TAHUN BENCANA TSUNAMI ACEH

OPINI

Menjadi Orang Tua Asuh Pohon Wajib Menjadi Program Nasional Bersama Presiden RI 

OPINI

Pilkada dan Opsi Anggota DPRD Via Jalur Perseorangan

OPINI

Waktu Berjalan Begitu Cepat : Sudahkah Kita Berbuat Baik Hari Ini ?