Sekolah Alam KAHFIS Aceh dan Sekolah Alam Biruen Gelar Jelajah Literasi ke Pulo Breuh Aceh Besar - Media Literasi

Home / EDUKASI

Jumat, 18 April 2025 - 09:53 WIB

Sekolah Alam KAHFIS Aceh dan Sekolah Alam Biruen Gelar Jelajah Literasi ke Pulo Breuh Aceh Besar

Oleh: Siti Nurhidayah, S.Pd., M.Sc (Pembina Sekolah Alam Kahfis Aceh)

Era digital saat ini membuat kita sangat mudah mendapatkan berbagai informasi. Sehingga kita seringkali menjadi malas berfikir, terutama pemahaman dalam literasi yang menjadi pondasi utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Makna literasi itu sendiri yang diambil dari beberapa sumber adalah kemampuan seseorang dalam mengelola dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Namun dengan berkembangnya zaman modern ini, literasi bukan hanya mengenai kemampuan menulis dan membaca akan tetapi kemampuan dalam memahami informasi dan cara berpikir kritis yang menjadi dasar keterampilan untuk memajukan individu maupun masyarakat.

Literasi sudah memiliki banyak pengembangan, seperti: literasi media, literasi komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan sebagainya. Maka dapat disimpulkan bahwa literasi merupakan suatu proses pembelajaran dalam mengelola dan memahami keterampilan setiap orang untuk memecahkan masalah.

Program meningkatkan literasi khususnya di provinsi Aceh masuk kedalam 69,42% yang mana menduduki posisi ke 62 dari 70 Provinsi yang diukur. Hal ini menunjukkan nilai positif yang mana adanya indeks peningkatan dari pada tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan indeks pembagunan literasi masyarakat (IPLM) oleh perpustakaan Nasional, Aceh menunjukkan nilai yang signifikan mencapai 12,11% pada tahun 2020 kemudian menjadi 66,23% pada tahun 2023 (Statistika Provinsi Aceh). Meskipun angka ini menunjukkan kemajuan namun, Aceh masih berada dibawah nilai rata-rata nasional.

Selain itu tingkat buta aksara di Aceh telah menurun sekitar 1,75% pada tahun 2023 dari jumlah penududuk total terutama wilah pedesaan yang sebelumnya tertinggal dilansir oleh News Aceh.

Berawal dari keresahan tersebut, Yayasan Kahf Integrated School Aceh atau disingkat KAHFIS Aceh melihat masih rendahnya literasi di Indonesia khususnya di Aceh. Maka KAHFIS Aceh kembali mengadakan program Jelajah Literasi edisi ke-5 pada hari kamis sampai minggu tanggal 20 sampai 23 Februari 2025 di beberapa desa di Pulo Breueh Aceh Besar.

Pulo Aceh adalah sebuah nama kecamatan di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Merupakan daerah kepulauan yang ada di kawasan ini terdapat dua pulo besar (pulo dalam bahasa Indonesia diartikan pulau) yaitu Pulo Nasi dan Pulo Breuh (breuh artinya dalam bahasa Indonesia beras). Selain itu Kecamatan Pulo Aceh terdapat tiga kemukiman (mukim) dan 17 gampong (desa).

Tiga kemukiman tersebut yaitu Mukim Pulo Breuh Utara, Mukim Pulo Breuh Selatan, dan Mukim Pulo Nasi. Penduduk Kecamatan Pulo Aceh yaitu berjumlah 4.385 jiwa atau sekitar 1.344 Kepala Keluarga (KK), dengan mata pencarian sebagai nelayan dan petani.

Baca Juga  Segera Daftar dan Ikuti, Polri Buka Lomba Konten Kreatif, Total Hadiahnya Ratusan Juta

Kondisi pendidikan di Pulo Brueh masih terbilang masih perlu diperhatikan. Terutama karena kondisi wilayah kepulauan yang jauh dari pusat kota. Apalagi para pendidiknya yang lebih banyak berasal dari pulo, sehingga proses belajar mengajar sering terhambat dengan situasi tersebut. Padahal semangat belajar siswa sangat baik, namun kurang maksimal dalam pendampingan Pendidikan di sekolah.

Atas dasar kondisi tersebut, sangat dibutuhkan perhatian dari berbagai pihak untuk membantu meningkatkan kemampuan literasi Masyarakat di sana. Salah satu program yang rutin dilakukan oleh Kahfis Aceh adalah Jelajah Literasi. Program ini bertujuan untuk menguatkan literasi di Aceh khususnya daerah-daerah terpencil dan tertinggal seperti di Pulo Brueh ini. Program ini diadakan selama empat hari tiga malam di Pulo Breueh yang tepatnya berada di kecamatan Pulo Aceh kabupaten Aceh Besar.

Jelajah Literasi kali ini melibatkan pelaksana kegiatan dari Sekolah Alam Kahfis Aceh, Sekolah Alam Biruen (SABIR), siswa SLTA dan mahasiswa dari UIN Arraniry dan USK Banda Aceh.

Program literasi kali ini dilakukan di beberapa desa yang ada di Pulo Brueh, yaitu desa Ulee Paya, desa Gugop dan desa Melingge. Beberapa tempat yang dikunjungi adalah Sekolah dasar (SD) dan Taman Pendidikan AlQuran (TPA). Jenis kegiatannya disesuaikan dengan usia audience di sekolah tersebut. Sehingga lebih mudah diterima dan difahami oleh mereka, diantaranya, berkisah (storytelling) dengan tema menjaga lingkungan dan metode yang digunakan adalah ventriloq menggunakan boneka bercerita. Selanjutnya para peserta diajak bermain aneka permainan literasi dan dilanjutkan dengan menanam pohon bersama di halaman sekolah sebagai program pengenalan literasi lingkungan.

“Kehadiran tim Jelajah Literasi di Pulo Breueh merupakan kebahagiaan bagi anak-anak di SD Ulee Paya. Harapannya agar program literasi seperti ini dilakukan secara rutin di daerah terpencil seperti Pulo Breueh ini.” Ucap salah satu guru di SD Ulee Paya.

Edukasi mengolah sampah dan menanam pohon juga dilakukan di balai Taman Pendidikan Al-Quran di desa Gugop Pulo Breueh. Tarmizi selaku Geuchiek desa Gugop Pulo Breueh dan seluruh masyarakat sangat antusias menerima kehadiran tim Jelajah Literasi KAHFIS Aceh. Beliau berharap program seperti ini dapat dilanjutkan oleh masyarakat sehingga membawa perubahan yang bermanfaat bagi lingkungan.
Selain literasi lingkungan, peserta diajak untuk mengenal literasi sejarah Mercusuar William Torrent III yang merupakan peninggalan penjajah Belanda di desa Meulingge Pulo Breueh. Bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda ini hanya ada tiga di dunia, dua lainnya berada di Eropa tepatnya di Belanda dan Kepulauan Karibia.

Baca Juga  Hadapi Era ‘Post Truth’, Prodi Ilmu Komunikasi UMMAH Dorong Peningkatan Literasi Media

Menara yang berusia lebih dari satu abad dengan panjang 85meter dan ketebalan dinding hingga satu meter serta memiliki 167 anak tangga ini, berdiri kokoh di lahan seluas 20 hektare, yang dulunya dihuni oleh para perwira Belanda.

Dahulu, bangunan tersebut digunakan untuk memantau arus lalu lintas kapal-kapal dagang yang mengarungi lautan. Saat, kita dapat ikut menikmati pemandangan yang luar biasa dari puncak menara.

Tidak jauh dari William Torrent II tersebut, terdapat lokasi kebun nilam. Lokasi ini menjadi tujuan destinasi jelajah literasi berikutnya. Proses menanam, memanen hingga penyulingan minyak nilam masih dilakukan dengan cara tradisional. Meskipun demikian, kualitas nilam yang ditanam di pulo aceh ternyata termasuk kualitas terbaik di dunia yang tentunya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pulo Breueh.

Sejumlah lokasi lainnya menjadi unggulan, seperti kawasan pantai yang belum terjamah hingga ekowisata konservasi penyu langka di Pantai Pasie Weung. Salah seorang pegiat wisata yang ada di Pulo Breuh, Fauzi mengungkapkan bahwa ada banyak jenis penyu langka yang datang untuk bertelur di Pantai Pasie Weung.

“Mulai dari penyu hijau, penyu belimbing dan lain-lain yang merupakan satwa langka dilindungi,” ucapnya beberapa waktu lalu saat tim jelajah literasi berkunjung ke Pantai Lambaro Pulo Breuh, Pulo Aceh.

Peserta jelajah literasi sangat beruntung karena pada dapat ikut melepasliarkan tukik (anak penyu) dari tempat konservasi ke lautan untuk melestarikan satwa tersebut, meskipun jawal rutinnya adalah pada bulan Agustus hingga Desember. Momen yang tak terlupakan adalah saat menikmati sunset di pantai Pasie Lambaro Pulo Breueh yang sangat indah dan kegiatan ditutup dengan malam keakraban peserta dengan Masyarakat.

“Program Jelajah Literasi ini harapannya dapat meningkatkan minat baca dan pengetahuan di kalangan masyarakat. Sehingga berdampak pada perubahan positif dalam pola pikir dan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.” Ungkap Bunda Dayah selaku pembina Sekolah Alam KAHFIS Aceh.

Bunda Sari Dewi selaku pembina Sekolah Alam Bireun juga menambahkan “Jelajah Literasi seperti ini sebaiknya rutin dilaksanakan sekolah alam agar siswa semakin melek literasi dan mengenal alam Aceh yang sangat kaya sumber daya alamnya.”

Share :

Baca Juga

EDUKASI

KAHFIS Aceh Gelar Roadshow Literasi : Meriahkan Dunia Literasi Anak Lewat Kegiatan Membaca Nyaring dan Storytelling

EDUKASI

GI UIA dan KSPM Jeumpa Gelar SPM bagi Pejabat Struktural UIA

EDUKASI

Creative Minority Gelar Temu Ramah Penutup Open Recruitment Diklat Muda XI

EDUKASI

GI UIA dan KSPM Jeumpa Gelar Investor Club Technical RHB Sekuritas

EDUKASI

KAHFIS Aceh Hadirkan Renungan Inspiratif di SMP Negeri 1 Sukamakmur dalam Kegiatan Jumat Berkah

BERITA

Dosen Unimed Dorong PKK Tanjung Rejo Ubah Sampah Dapur Jadi Pupuk Bernilai Jual

BERITA

Disdik Aceh Imbau Orang Tua Dampingi Aktivitas Siswa di Malam Hari

ACEH

Moment Hari Pendidikan:  Mari Bangun Generasi Aceh