Rotasi Pejabat di Bank Aceh Dinilai Tak Lazim dan Sarat Muatan Politik - Media Literasi

Home / BREAKING NEWS

Sabtu, 7 Desember 2024 - 19:32 WIB

Rotasi Pejabat di Bank Aceh Dinilai Tak Lazim dan Sarat Muatan Politik

MEDIALITERASI.ID |BANDA ACEH –  Menanggapi pernyataan Plt. Dirut Bank Aceh Syariah Fadhil Ilyas terkait rotasi di kalangan Bank Aceh.  Aliyul pengurus organisasi Aceh Bergerak soroti sikap PLT Direktur Bank Aceh yang dinilai tidak lazim dan sarat muatan politik.

Mantan aktivis Dema Syariah UIN Ar Raniry Banda Aceh ini menilai bahwa langkah rotasi pejabat eksekutif Bank Aceh yang dilakukan menjelang tutup buku akhir tahun 2024 merupakan tindakan yang sangat kontroversial dan mencederai prinsip transparansi serta profesionalisme.

Menurut Aliyul, rotasi yang dilakukan oleh Fadhil Ilyas diduga sebagai langkah yang lebih bernuansa politik ketimbang berbasis pada kinerja dan profesionalitas.

Aliyul menambahkan, rotasi pejabat yang dilakukan di tengah-tengah periode yang sangat penting, yakni menjelang tutup buku tahun 2024, akan mempengaruhi stabilitas operasional dan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Aceh sebagai institusi keuangan yang seharusnya bebas dari pengaruh politik.

Baca Juga  Jusuf Kalla Ucapkan Selamat Kepada Mualem - Dek Fadh Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

Aliyul menduga, Rotasi pejabat yang dilakukan, tanpa adanya klarifikasi dan transparansi terhadap alasan di balik keputusan tersebut, jelas meresahkan banyak pihak, terutama pegawai dan masyarakat Aceh.

“Kami melihat ada indikasi kuat bahwa langkah ini lebih dilatari oleh kepentingan politik tertentu, ketimbang demi perbaikan dan penguatan institusi Bank Aceh itu sendiri.” Jelasnya.

Aliyul juga menekankan bahwa Bank Aceh, sebagai bank daerah yang seharusnya menjadi motor penggerak perekonomian daerah, perlu dijaga profesionalismenya agar tidak terjerumus dalam praktik yang dapat merusak reputasi dan independensinya. Ia menilai bahwa rotasi pejabat yang penuh dengan spekulasi politik ini hanya akan menciptakan ketidakstabilan di tubuh Bank Aceh dan mengganggu upaya-upaya untuk memperbaiki sistem dan pelayanan keuangan di Aceh.

Pernyataan ini juga menyerukan agar rotasi pejabat di Bank Aceh dijelaskan secara transparan kepada publik, serta diharapkan ke depan proses pengangkatan dan rotasi pejabat di Bank Aceh dapat dilakukan dengan prinsip-prinsip yang lebih jelas dan tidak dipengaruhi oleh agenda politik tertentu.

Baca Juga  KAMMI Sumatera Utara: Pelantikan Presiden Baru, Harapan Baru untuk Indonesia

Aliyul juga menilai bahwa klarifikasinya dalam siaran pers serambi news sangat diplomatis dan tidak masuk akal.

Sebagai masyarakat Aceh, Aliyul menilai  rotasi jabatan di akhir tahun sangat tidak di benarkan, selain ditengah kondisi politik yang tidak stabil juga menjelang tutup buku akhir tahun atau penutupan anggaran akhir tahun sangat patut di curigai kepentingannya.

Aceh Bergerak mengimbau kepada para pihak, baik itu PJ Gubernur Aceh maupun DPRA untuk segera mengevaluasi langkah-langkah yang diambil oleh Plt Direktur Bank Aceh dan memastikan bahwa segala keputusan yang dibuat didasarkan pada kepentingan rakyat Aceh, serta demi memperkuat sektor keuangan daerah yang lebih profesional, transparan, dan bebas dari kepentingan politik. [Redaksi]

Share :

Baca Juga

BERITA

KPK Turun ke Sumenep Usut Korupsi Pokmas, Direktur KLK; KPK Harus Selidiki Juga Kasus BSPS

BERITA

Dalam Hitungan Bulan, Proyek P3-TGAI di Kecamatan Batuputih Rusak Sebelum Pakai

BREAKING NEWS

Kadis Kominfo Sumut Terima Penghargaan sebagai Mitra Kerja PKK

BREAKING NEWS

Polres Lhokseumawe Gelar Razia Cipta Kondisi Pasca Tahapan Pemungutan dan Rekapitulasi Suara Pilkada

BREAKING NEWS

Rakerwil PWDPI Lampung Sepakat Dorong Perekonomian dan Tingkatkan SDM Anggota

BREAKING NEWS

YARA Aceh Beri Penghargaan kepada Polsek Kuta Makmur atas Upaya Pemberantasan Narkoba dan Restorative Justice

BREAKING NEWS

Demi Ketertiban dan Keamanan Polres Lhokseumawe Gelar Patroli dan Himbauan Jelang Sholat Jumat

BREAKING NEWS

Pemilihan Ketua BEM Unimal Ricuh : Tiga Mahasiswa Jadi Korban