JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Prof. Dr. Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri mengingatkan seluruh kader partainya untuk menaati aturan partai dan amanat Kongres PDIP 2019. Dimana Aturan ini mengamanatkan calon presiden ditentukan ketua umum. Hal itu disampaikan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang digelar di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/06/2022)
Selain menindak Tegas kader yang main mata dengan partai lain. Ketua PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga telah mengantongi nama-nama calon presiden yang akan diusung partainya.
“Bagi kalian siapa yang berbuat manuver, keluar. Karena apa? Tidak ada dalam PDIP itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver,” ujar yang bernama lengkap Prof. Dr. Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri
Megawati mengingatkan bahwa dirinya telah diberikan hak prerogatif menentukan capres 2024 yang akan diusung partainya.
“Hanya ketua umum yang menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dalam PDIP. Ingat lho, lebih baik keluar deh, dari pada saya pecat ini. Biar aja ini terbuka, semua orang biar tahu. PDIP mengikuti aturan partai,” ujar Megawati.
Megawati mengaku lebih baik punya kader pemberontak dari pada pengkhianat partai yang diam-diam main belakang.
“Lebih baik saya punya pemberontak, seperti si Komar, si Rudi,” ujar Megawati.
Dalam acara itu hadir sejumlah kader PDIP termasuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan sejumlah tokoh PDIP lainnya.
Melansir suara.com, sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto mengatakan, PDIP telah menyerahkan semua keputusan mengenai capres yang akan diusung pada Pilpres 2024 kepada Megawati.
Ia membeberkan hingga kini, Megawati masih terus mempertimbangkan nama-nama tersebut untuk dipilih sebagai capres pilihan PDIP.
“Nama-nama itu ada di Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau terus mempertimbangkan,” kata Hasto Kristiyanto.
Hasto juga menjelaskan partainya tidak bisa menentukan calon presiden untuk Pemilu 2024 sendirian. Menurutnya, dibutuhkan komunikasi antar partai hingga koalisi.
“Kami terus membangun komunikasi dengan para ketua umum partai sehingga kesamaan terhadap platform dan kerja sama dalam rangka Pilpres 2024,” terang Hasto.
“Itu ujung-ujungnya kan pada penetapan calon. Itulah nanti kita lihat momentum yang tepat,” imbuhnya.
Megawati juga disebut Hasto pasti akan mencari momentum yang tepat untuk mengusung capres dan cawapres pilihan PDIP. Selain itu, Ketua umum PDIP juga akan mengungkap rencana berkoalisi dengan partai lain di saat yang tepat.
“Kerja sama adalah suatu keniscayaan bagi PDIP yang mengusung semangat gotong royong,” ujar Hasto.
Saat ini, Hasto mengungkapkan bahwa prioritas utama bagi PDIP adalah bekerja ke bawah untuk rakyat dan membantu pemerintahan Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin.
Hal tersebut dilakukan agar saat pemerintahan Presiden Jokowi berakhir pada 2024, kama bisa meninggalkan kesan keberhasilan dalam memimpin bangsa.
“Sekarang kita sudah bekerja sama, hanya skala prioritasnya saat ini adalah membantu rakyat dan turun ke bawah agar saat Pemilu 2024 rakyat betul-betul dalam suasana keberhasilan pemerintahan Pak Jokowi, dalam suasana kehidupan yang lebih baik,” tandasnya.
Sumber | Photo : Suara.com