Penulis : Juni Ahyar, S.Pd., M.Pd [Akademisi, Peneliti Bahasa, Sosial dan Humaniora Universitas Malikussaleh]
MEDIALITERASI.ID | OPINI – Tepat hari ini, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan tema “Membangun Karakter Berbasis Teknologi untuk Generasi Emas 2045”. Perayaan yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia dan Aceh khususnya, menegaskan komitmen pemerintah dalam menggabungkan nilai-nilai luhur bangsa dengan kemajuan teknologi di era Revolusi Industri 4.0+. kita berharap komitmen pemerintah tercapai hendaknya dengan meningkatkan kualitas Pendidikan dan mensejahterakan pendidik.
Transformasi Digital dalam Dunia Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program “Merdeka Belajar 5.0”, yang bertujuan menyediakan platform pendidikan berbasis artificial intelligence (AI) bagi 300.000 sekolah di seluruh Indonesia semoga Aceh termasuk didalamnya. Program ini memungkinkan siswa belajar secara personalisasi, dengan kurikulum yang disesuaikan minat dan kemampuan masing-masing. Semoga dengan adanya platform pendidikan berbasis artificial intelligence (AI) yang diluncurkan oleh kementerian pendidikan kita berharap generasi masa depan lebih berprestasi lagi dan tidak lalai dengan platform yang tidak penting seperti bermain game.
“Pendidikan tidak boleh tertinggal dari perkembangan zaman. Namun, kita juga harus menjaga jati diri sebagai bangsa yang berakhlak mulia,” oleh karena itu pelajaran akhlak perlu ditingkatkan disekolah-sekolah karena kita melihat generasi sekarang sudah sangat mines akhlaknya biarpun pendidikannya tinggi. Sebagai contoh silakan saja integrasikan pembelajaran coding dan robotika di SD-SMP, SMA bahkan perguruan tinggi yang dikombinasikan dengan pelajaran tentang budaya lokal dan Pancasila.
Inovasi Sekolah Ramah Anak dan Ramah Lingkungan
Di tengah keprihatinan global terhadap perubahan iklim, seharusnya Kementerian Pendidikan juga merilis gerakan “Sekolah Hijau 2025” dan semua sekolah didaur ulang menjadi ruang kelas rendah karbon, lengkap dengan panel surya, sistem daur ulang air, dan taman edukasi. Siswa diajak aktif dalam proyek lingkungan, seperti pengelolaan sampah plastik menjadi bahan baku kerajinan atau energi terbarukan.
Tantangan Akses dan Ketimpangan Digital
Meski kemajuan teknologi menggelora, tantangan akses masih terasa di wilayah barat Indonesia. Di Aceh, misalnya, pemerintah bersama swasta perlu meluncurkan Program Satelit Pintar untuk menyediakan internet gratis bagi semua sekolah terpencil. Selain itu, pelatihan guru menggunakan teknologi dilakukan secara berkala.
Transformasi pendidikan tidak bisa hanya bergantung pada infrastruktur. “Mutu kesejahteraan guru dan dosen harus ditingkatkan. Jangan sampai teknologi justru melebarkan kesenjangan antara kota dan desa,” dengan meningkatkan kesejahteraan pasti mutu/SDM akan meningkat.
Generasi Z dan Alpha: Antara Potensi dan Ancaman
Menyoroti fenomena generasi Z dan Alpha yang lahir di era digital. “Anak-anak sekarang lebih kreatif dan adaptif, tetapi rentan terhadap hoaks dan cyberbullying. Diperlukan pendampingan ekstra dari orang tua dan guru,” serta control dari Masyarakat sekitar ujarnya. Untuk mengatasi ini, Kementrian Pendidikan perlu menggandeng TikTok dan Instagram untuk kampanye
#LiterasiDigitalSehat .
Harapan untuk Masa Depan
Di tengah dinamika hari pendidikan kita berharap generasi muda Aceh bangkit dan lebih semangat lagi dalam menggali ilmu pengetahuan dan hilangkan image Aceh tertinggal dari segi Pendidikan dan lemah dari segi ekonomi padahal kalau kita mereview Sejarah Aceh duluan Berjaya daripada daerah-daerah lainnya, kita berharap Masyarakat dan owner Cafe menjadi kontrol sosial bagi generasi muda Aceh, jangan biarkan generasi Aceh terlena dengan game dan judi online, seperti yang kita lihat setiap hari semua warkop dan café penuh dengan generasi produktif yang sibuk bermain game dan judi online tanpa teguran dari Masyarakat dan pengelola café.
Dengan memperingati hari Pendidikan nasional ini Masyarakat Aceh harus berusaha menjawab tantangan abad ke-2: bagaimana mencetak generasi unggul yang cerdas, beretika, dan siap menghadapi persaingan global.
Lhokseumawe, Jum’at 02 Mei 2025