MEDIALITERASI.ID | AMERIKA SERIKAT – P Diddy (54) atau Puff Daddy merupakan rapper ternama asal negeri Paman Sam Amerika Serikat yang saat ini sedang dihebohkan akibat skandal prostitusi dengan ancaman penjara seumur hidup. Perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh salah satu penguasa di dunia industri hiburan ini mulai terkuak setelah gugatan hukum mantan sang kekasih Casandra Ventura atau lebih dikenal dengan sebutan Cassie terkait penciptaan lagu yang berjudul “I’LL BE MISSING YOU”.
Cassie menggugat P Didy dengan kasus pemukulan dan pemerkosaan, selain itu P Didy juga melakukan perdagangan Sex dan memaksakan Cassie untuk membawa senjata api yang diduga milik sang rapper. Serangkaian tuduhan lainnya pun dialamatkan terhadap Sean “Diddy” Combs. Kini lelaki bertubuh gelap ini menghadapi serangkaian tuduhan kekerasan seksual yang berpotensi mengakhiri tiga dekade kariernya.
Baca Juga : Diduga Dianiaya Sampai Meninggal Dunia, Polisi Olah TKP Penemuan Mayat Istri Dokter di Ruko Praktek
Rapper AS ini ditangkap pada 17 September dan dituduh melakukan perdagangan seks dan pemerasan oleh jaksa di New York. Sejak dakwaan tersebut, ada lebih dari 120 tuduhan baru terhadapnya, namun P Diddy menyangkal tidak melakukan perbuatan kontroversi tersebut.
Diddy kemudian ditangkap di sebuah hotel di New York atas tuduhan konspirasi pemerasan, perdagangan seks dengan paksa, dan pengiriman orang untuk tujuan prostitusi.
Jaksa federal menuduhnya “menciptakan perusahaan kriminal”, dengan “melecehkan, mengancam, dan memaksa perempuan dan orang lain di sekitarnya untuk memenuhi hasrat seksualnya, melindungi reputasinya, dan menyembunyikan perilakunya”.
Para jaksa mengatakan, Diddy menggunakan narkoba, kekerasan, dan kekuasaannya untuk “memikat korban perempuan” untuk terlibat dalam aktivitas seks yang disebut “freak off”. Mereka juga mengungkapkan bahwa senjata api, amunisi dan lebih dari 1.000 botol pelumas ditemukan selama penggerebekan di rumah Diddy di Miami dan Los Angeles pada Maret lalu. Baby Oil Boy pun disandingkan untuk Rapper kelahiran New York pada 1968.
P Diddy merupakan anak dari pasangan Janice dan Melvin. Sang Ibu diketahui, sebelumnya merupakan seorang asisten guru di salah satu sekolah di AS sedangkan Ayahnya adalah mantan anggota Angkatan Udara AS yang kemudian terlibat dalam organisasi kriminal dan kemudian tertembak di mobil dan meninggal. Sebelum berkecimpung di dunia musik, Diddy sendiri pernah menempuh pendidikan di bidang bisnis di Howard University, Washington DC, di awal 1990-an namun dirinya keluar dari dunia pendidikan salah satu pemilik label Uptown Records Andre Harrel mengundangnya untuk Magang di tempatnya.
Setelah meninggalkan Uptown Records, P Diddy mendirikan Bad Boy Records pada tahun 1993, sebuah label rekaman yang akan mengubah wajah industri hip-hop selamanya. Melalui Bad Boy Records, Diddy menemukan dan mempromosikan beberapa artis terbesar dalam sejarah musik, termasuk The Notorious B.I.G. (Biggie Smalls), yang menjadi salah satu bintang hip-hop paling ikonik. Kolaborasi antara P Diddy dan Biggie menghasilkan beberapa lagu yang sangat populer, seperti “Mo Money Mo Problems” dan “Juicy”.
P Diddy bukan hanya seorang rapper dan produser, tetapi juga seorang pengusaha sukses yang telah membangun imperium dalam industri musik, fesyen, dan minuman beralkohol. Selain sukses di dunia musik, P Diddy juga membangun kerajaan bisnis yang sukses di berbagai industri. Pada tahun 1998, ia meluncurkan lini pakaian Sean John, yang dengan cepat menjadi salah satu merek fesyen paling sukses di Amerika Serikat.
Pada tahun 2004, ia memenangkan CFDA (Council of Fashion Designers of America) Award untuk kategori Best Menswear Designer, sebuah penghargaan yang menegaskan kesuksesannya di dunia fesyen. Diddy juga terlibat dalam berbagai bisnis lainnya, termasuk Ciroc, merek vodka premium yang menjadi salah satu produk minuman beralkohol paling laris di Amerika Serikat. Ia menjadi duta besar merek ini dan berperan penting dalam strategi pemasaran yang membuat Ciroc dikenal luas.
Selain itu, Diddy juga memiliki saham di perusahaan lain, termasuk Revolt TV, jaringan televisi musik yang ia dirikan pada tahun 2013. Kesuksesannya sebagai pengusaha menjadikan P Diddy sebagai salah satu orang terkaya di industri musik. Kekayaannya tidak hanya berasal dari musik, tetapi juga dari investasi cerdas dan kerja keras di berbagai sektor bisnis lainnya.
Di balik kesuksesannya, P Diddy juga sering kali terlibat dalam kontroversi. Hubungannya dengan The Notorious B.I.G. serta perseteruan dengan Death Row Records, label rekaman yang menaungi Tupac Shakur, menjadi salah satu perseteruan paling terkenal dalam sejarah musik hip-hop. Selain itu, ia juga menghadapi beberapa tuduhan hukum, termasuk dugaan keterlibatan dalam kekerasan, namun sebagian besar tuduhan tersebut tidak pernah terbukti. Meski demikian, P Diddy tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di industri hiburan.
