OPINI POLITIK, MediaLiterasi.id — Hari Pertama Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep yang dibuka Oleh KPU Kabupaten setempat menjadi Hari Kejutan bagi masyarakat Sumenep khususnya kaum Muhibbin dan kaum sarungan.
Hal tersebut terlihat saat Malam Rabu, 27 Agustus 2024 status Whatsapp hingga Tayangan Medsos khususnya Tiktok dipenuhi dengan Gambar Ra Fikri bersama Kyai Unais Ali Hisyam sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang mendapatkan Rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dalam surat Keputusan nomor 1545/SK/DPP/C/VIII/2024 menetapkan Sdr Ali Fikri sebagai Calon Bupati Sumenep dan Sdr Muh Unais Ali Hisyam sebagai Calon wakil Bupati kabupaten Sumenep Masa Bhakti 2024 – 2029.
Angin segar tersebut muncul di waktu-waktu Akhir desas-desus Bungbung kosong yang sekaligus di dukung dengan Putusan MK terkait Ambang Batas nomor 60/PUU-XXII/2024 yang disahkan Minggu lalu.
Munculnya 2 (dua) Tokoh berpengaruh di kota keris itu tentunya akan memberikan Warna perpolitikan yang ada dikabupaten Sumenep dalam momentum pilkada 2024 mendatang.
Namun, bukan berarti Calon Petahana Bapak Achmad Fauzi wongsojudo yang berpasangan dengan Kyai Imam Hasyim di Anggap enteng oleh Pasangan lain. Sebab kekuatan Achmad fauzi dan kyai imam juga perlu diwaspadai sebagai kekuatan dengan basis kepemudaan dan pengabdiannya selama 5 Tahun sudah terjalin dengan baik ditengah-tengah Masyarakat.
4 (empat) tokoh ini sama-sama punya kekurangan dan kelebihan masing-masing yang dalam kacamata masyarakat tidak bisa dibaca oleh nalar dan persepsi liar sebelumnya dari berbagai perspektif.
Achmad Fauzi dan Kyai Imam yang didukung sekitar 10 (Sepuluh) Partai-partai Besar di kota keris juga harus menjadi pembicaraan yang perlu diwaspadai. Namun tidak menutup kemungkinan juga, Pasangan Kyai Fikri dan Kyai Unais juga didukung sementara oleh 1 (satu) partai, namun sepertinya akan menggunakan kekuatan basis politik pesantren yang strateginya lebih senyap, suci dan Kemungkinan terukur.
Meskipun, kekuatan tersebut bisa saja terpecah belah oleh sifat dan sikap yang ditunjukkan Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi sebagai sosok yang santun, ramah dan tidak memandang Status sosial dalam menjalankan roda kepemimpinan sebelumnya.
Akan tetapi, Lagi-lagi munculnya Pasangan Ra Fikri dan Kyai Unais ini sudah menjadi prediksi elemen pemuda, masyarakat dan aktivis mahasiswa diwarung-warung kopi minggu lalu sebagai kekuatan Super Power yang akan mengguncangkan perpolitikan di Sumenep ketika bersatu.
Sebab, Masyarakat sumenep mana yang tidak akan kenal dengan Daerah yang disebut namanya sebagai Ambunten dan Guluk-Guluk yang melahirkan Bibit-bibit Unggul bukan hanya dikancah lokal tapi juga Nasional, “Begitulah Point percakapan minggu lalu tentang 2 (dua) sosok Tokoh yang notabene berangkat dati dari Pesantren.
Terakhir, Tulisan ini hanya sebuah Isyarat Hidupnya Demokrasi di Sumenep yang Akhir-akhir ini dinilai Mati oleh sebagian Orang.
Semoga dengan Hidupnya Demokrasi ini, seluruh Elemen masyarakat agar tetap menjaga perdamaian dan kedamaian, menghindari Fitnah-fitnah yang mungkin terjadi dari Masing-masing Tim pemenangan Calon. Akan Tetapi, penulis berharap hal tersebut tidak terjadi di kota yang sejuk dan tentram ini, jadikanlah Momentum ini sebagai momentum menentukan keberlanjutan Arah Sumenep untuk Lebih baik bukan dijadikan sebagai momentum untuk saling menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya.
Sekian Terimakasih, hadapi momentum ini sebagai momentum Sakral yang menciptakan Hati kotor menjadi bersih, fikiran buruk menjadi baik.
*) Penulis : Ach Toifur Ali Wafa, Pemuda Desa yang Bercita-cita Sukses bukan dengan Cara Menjual Fitnah melainkan dengan Kerja Nyata.