OPINI, MediaLiterasi.id — Kondisi internal PMII Sumenep saat ini berada dalam situasi yang memprihatinkan, ditandai dengan lambatnya perkembangan organisasi yang diharapkan.
Tantangan ini diperparah oleh ketidakpuasan yang kian menguat di kalangan kader terhadap pengurus, yang sering kali dinilai kurang transparan dan tidak akuntabel dalam menjalankan tugasnya.
Kader-kader yang seharusnya menjadi tulang punggung organisasi, justru merasa terpinggirkan oleh manajemen yang kurang terbuka dan enggan untuk melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan.
Salahsatu masalah mendasar yang dihadapi oleh PMII Sumenep adalah absennya rencana strategis jangka panjang yang jelas dan terarah.
Sebagai sebuah organisasi yang memiliki sejarah panjang dan berperan penting dalam mencetak kader-kader berkualitas, PMII Sumenep seharusnya memiliki visi yang lebih jauh ke depan.
Tanpa rencana strategis ini, organisasi ibarat berjalan tanpa peta, kehilangan arah dalam menghadapi dinamika zaman yang terus berubah. Akibatnya, upaya untuk mencapai tujuan-tujuan besar seringkali terhambat, dan potensi yang dimiliki kader-kadernya tidak dapat dimaksimalkan.
Isu kaderisasi hanya menjadi materi kampanye bagi setiap calon ketua umum cabang PMII Sumenep namun tak pernah bisa di selesaikan khususnya masa kepemimpinan agus salim sejak di lantik sampai dengan kritik ini kami tulis cabang hanya pernah satu kali melakukan serap aspirasi pada bidang kaderisasi dan setelah tidak ada tindak lanjutnya.
Cabang seolah seolah memisahkan diri dari komisariat mereka tidak pernah turun melihat kader kader di bawah mereka hadir kalau di undang acara itupun datangnya selalu telat cabang gagal menjadi contoh yang baik bagi kader pmii Sumenep entah mau di lihat dari sisi mana konsep kaderisasinya tak jelas kinerjanya buruk.
Untuk keluar dari situasi ini, PMII Sumenep perlu segera mengambil langkah-langkah perbaikan yang serius dan berkelanjutan demi kebaikan pmii.
Langkah-langkah yang mesti di ambil adalah kembali menjalankan program program kaderisasi yang terarah sebagaimana yang tertulis dalam Ad/Art .
Penulis : Imam Suyudi (Waka I Komisariat. PMII STITA).