Raline Rahmat Shah adalah Gadis cantik blasteran Indonesia keturunan Melayu, Tionghoa dan Pakistan kelahiran pada 4 Maret 1985 ini adalah seorang model aktris, penyanyi, dan mantan ratu kecantikan Indonesia pada kontes Puteri Indonesia 2008 dengan mewakili Sumatera Utara, di mana ia meraih posisi sebagai 3rd Runner-up.
Raline pun memulai perjalanan kariernya sebagai model paruh waktu untuk Mannequin Studios, sebuah agensi model Singapura, dari tahun 2004 hingga 2008. Raline juga menyibukkan dirinya dengan menjadi bagian dari Departemen Humas Paragon Medical, Singapura, dari tahun 2008 hingga 2011.
Berkat kemampuannya dalam dunia model sejak tahun 2008 baik di kancah nasional maupun internasional serta kepribadian dan citra publiknya yang baik, Raline mampu bekerjasama dengan banyak merek dan perancang busana ternama. Dia dipercaya untuk mewakili Cita Tenun Indonesia pada program Fashion 4 Development (F4D) Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada tahun 2012 dan 2013. Citra Tenun Indonesia merupakan asosiasi yang bertujuan melestarikan teknik tenun tradisional Indonesia dan memperkenalkan desainer Indonesia di kancah internasional. Dalam ajang itu, Raline turut berpartisipasi bersama tokoh dan model internasional lainnya, seperti Lily Cole dan Carla Sozzani.
Raline juga salah satu perwakilan Asia Tenggara untuk perancang busana Belgia terkemuka, Diane von Furstenberg, yang secara pribadi memilih Raline sebagai brand ambassador atas busana rancangannya.
Raline memulai karier sebagai aktris dengan film 5 cm yang disutradarai oleh Rizal Mantovani pada tahun 2012 dan menjadi salah satu film terlaris dengan total 2,4 juta penonton serta dianugerahi “Sinematografi Terbaik” di dalam Festival Film Indonesia 2013.
Selain itu Raline telah dinominasikan untuk satu Piala Citra pada Festival Film Indonesia 2015 sebagai Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik melalui perannya dalam film Surga Yang Tak Dirindukan.
Pada tanggal 8 Agustus 2017, Raline ditunjuk sebagai direktur independen Indonesia AirAsia, anak perusahaan dari maskapai penerbangan bertarif rendah Malaysia, AirAsia. CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes, menulis bahwa Raline dipilih karena dirinya “pintar, kreatif, dan rendah hati”, karakter-karakter yang dibutuhkan AirAsia untuk tetap kompetitif. Tony juga berharap penunjukan Raline sebagai direktur independen dapat membuat AirAsia tetap relevan di kalangan generasi muda.
Raline juga fokus dalam mengembangkan kedai kopi KISAKU yang didirikan bersama adik dan empat orang temannya. Nama KISAKU diadaptasi dari bahasa Jepang, kisaku, yang berarti “positif, terbuka, dan ramah”. Kedai kopi tersebut dirancang untuk menjadi tempat yang terbuka dan ramah bagi para pengunjungnya.