SUMENEP, MediaLiterasi.Id — Aksi demontrasi Aktivis Gerakan Pemuda Timur daya (Garda Raya) sejak di gaungkan minggu kemarin mendapat teror dari berbagai elemen yang diduga sebagai mediator Dinas dan Puskesmas.
Pasalnya, teror tersebut bermula sejak hari Ahad (26/11/2023) hingga Selasa (28/11/2023) menjelang aksi perdana Garda raya ke Puskesmas Batang-batang buntut adanya Malapraktik pelaksanaan Skrining hipotiroit kongenitif (SHK) oleh Salahsatu Bidan Inisial (WU) kepada bayi umur 5 Hari (ABN) inisial asal Tamidung kecamatan Batang-batang, “kata Abd Halim kepada media ini, Kamis 30 November 2023.
Mediasi tersebut dilakukan untuk menggagalkan aksi perdana teman-teman ke Puskesmas Batang-batang mas. Mulai dari Lobi-lobi dengan cara Idealis hingga Pragmatis.
Namun, hal tersebut hanya akan Sia-sia dilakukan, karena kami bergerak atas dasar kemanusiaan dan memperjuangkan keadilan untuk saudara Adelia Aziz bella negara sebagai korban Malapraktik oleh oknum bidan, “imbuhnya.
Halim sapaan akrabnya menyebutkan bahwa teror dan mediasi tersebut ada indikasi pengamanan dan upaya membunuh karakter pemuda yang ingin merubah keburukan yang ada di kecamatan Batang-batang ini menjadi kebaikan bersama nantinya.
“Banyak Mas, teror tersebut masuk melalui Pemuda Timur daya, Masyarakat hingga Aparatur desa setempat. Ya, kasarnya Suap-menyuap itu mas, entah itu siapa yang menyuruh, “Sebutnya.
Bahkan, pada aksi kedua ini juga ada indikasi pengamanan dan penggagalan yang dilakukan dengan cara-cara kotor. Hingga pihak keluarga korban juga di iming-iming diberikan apa yang dia inginkan.
Berdasarkan banyak teror yang dilakukan sejak kemarin oleh beberapa orang, ia menduga ini ada kaitannya dengan keikutsertaan pihak terkait dalam hal Ini Puskesmas yang sudah dalam keadaan panik menjawab tuntutan Pemuda.
“Harapannya, tidak ada lagi oknum yang berusaha menggagalkan aksi tersebut karena itu tidak akan mempengaruhi gerakan kami menyuarakan kebenaran dan keadilan sebelum tuntutan kami dipenuhi”, Harapnya. (Rif)