LHOKSEUMAWE – Mahasiswa PMM 2 nikmati prosesi Tarek Pukat bersama para nelayan di laut Ujong Blang yang tidak jauh di bibir pantai Jagu Lhokseumawe, Sabtu Siang (17/09/2022).
Pemandangan menarik dan tak lazim terlihat di Gampong Ujong Blang siang hari tadi, dikarenakan Mahasiswa yang melaksanakan salah satu program Modul Nusantara Kebhinekaan yang didampingi dosen Modul Nusantara Bapak Juni Ahyar, S.Pd., M.Pd dan mentor Rizki Amanda itu merupakan mahasiswa yang mayoritas berasal dari luar Aceh.
Seluruh Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Nelayan tersebut tampak sangat menikmati proses menangkap ikan secara tradisional. Tradisi Aceh yang terancam punah di telan zaman. Meski baru pertama kali mencoba sebagian Mahasiswa terpantau sigap dan cekatan ketika mengikat tali pukat ke pinggangnya dan kemudian menarik tali tambang bersama dengan para nelayan. Bahkan, tak sungkan para mahasiswa tersebut berdiri berjejer dengan para nelayan.
Roksul salah satu mahasiswa Modul Nusantara menanyakan langsung beragam pertanyaan kepada pawang pukat Pak Supri, mengenai filosofi Tarek Pukat. Tanpa sungkan Supri pun menjawab dengan bijak.
“Tarek Pukat menjadi penting untuk dilestarikan karena. Karena kebiasaan nelayan menangkap ikan dengan cara menarik jaring berukuran besar ke arah darat itu bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup para nelayan. Tapi lebih dari itu, tarek pukat adalah sebuah kegiatan yang menggambarkan simbol kebersamaan dan gotong royong masyarakat Aceh”, papar Pawang Supri.
Lebih lanjut Supri menjelaskan Aktivitas yang dijalankan secara kolektif dengan jumlah kurang lebih 10 hingga 15 orang, setelah ditarik Panjang tali pukat 200 x 5 meter selama 2 jam kemudian pukat sudah berhasil berada di bibir pantai, ada sejumlah ikan yang ukurannya lumayan besar kemudian diamati dan di photo oleh mahasiswa. dan hasil tangkapan sehari-hari sangat relatif, namun jika dikalkulasikan bisa mencapai 1 juta perorang, waktu kerja mulai pukul 06.00 s.d 18.00Wib.
Tarek Pukat hampir setiap hari dilakukan nelayan di Pantai Ujong Blang. Dalam sehari, para nelayan bahkan bisa melakukan aktivitas itu hingga tiga atau sampai empat kali.
Nelayan Ujong Blang merupakan nelayan yang menggantungkan harapan dari tangkapan ikan yang dilakukan secara tradisional. Budaya ini masih terus dipelihara secara turun temurun.
Selesai tarek pukat, mahasiswa menyempatkan diri mampir di Jambo Rimbun menikmati rujak, kelapa muda dan aneka makanan khas Ujong Blang.
Dosen pedamping Modul Nusantara Juni Ahyar, S.Pd., M.Pd membenarkan 20 Mahasiswa bimbingannya yang di bantu oleh satu orang mentor Rizky Amanda.
“Tarek pukat ini salah satu modul kebhinekaan yang dilaksanakan dan mahasiswa mengikutinya dengan sangat antusias dan bahagia kegiatan tarek pukat tersebut karena di daerah asal mereka tidak ada tarik pukat”, pungkas Juni Ahyar.
Reporter : JA | Photo : Ist | Editor : Endang