INGGRIS – Sebelum dinyatakan Meninggal secara resmi oleh Istana Buckingham pada Kamis di Balmore (08/09/2022) kondisi kesehatan Ratu Elizabet II di usia yang ke 96 tahun mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.
Kondisi kesehatan ratu Inggris ini sudah di sorot semenjak tahun 2021dibsaat dirinya tidak menghadiri sejumlah acara penting kenegaraan, termasuk diantaranya pertemuan Cop26 Glasgow Skotlandia.
Sempat dinyatakan positif COVID 19 pada Februari 2022 dengan gejala Cold-Like Symptoms. Diketahui dirinya sudah mendapatkan vaksinasi sebanyak tiga kali.
Ratu Elizabeth II juga terlihat jauh lebih kurus. Kondisi ini membuatnya harus dipantau dengan hati-hati oleh tim medis.
“Ketika Anda melihat ratu sekarang, dia jauh lebih kurus dan lebih lemah daripada setahun yang lalu, dan tentu saja, dia sekarang harus dipantau dengan hati-hati,” beber reporter BBC Today Daniella Ralph dalam laporannya.
Sebelum meninggal, Ratu Elizabeth II terakhir terlihat di depan umum pada Selasa (6/9) lalu, saat dirinya menyapa politisi Liz Truss di Balmoral, Skotlandia.
Tak hanya tubuhnya yang lebih kurus, ia tampak lemah dan berdiri dengan bantuan tongkatnya. Potretnya saat berada di acara tersebut juga menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, para pengamat terfokus pada tangan kanannya yang tampak berwarna ungu.
“Perubahan warna kulit tampak seperti memar,” kata dokter kulit di NYU Langone, Dr ML Stevenson yang dikutip dari laman Today, Jumat (9/9/2022).
Namun, koresponden medis senior NBC News Dr John Torres mengatakan bercak ungu pada tangan Ratu Elizabeth II mungkin bisa jadi karena kondisi senile purpura. Kondisi itu terjadi karena kulit dan pembuluh darah menjadi rapuh seiring bertambahnya usia, sehingga memudahkan kulit memar akibat trauma ringan.
Hal ini berbeda dengan kondisi yang menyebabkan mudah memar akibat gangguan perdarahan. Kondisi ini cukup umum dialami oleh orang berusia di atas 50 tahun, dan bisa meningkat seiring bertambahnya usia.
“Seiring bertambahnya usia, kulit dan jaringan ikat di bawahnya menjadi lebih rapuh sehingga bahkan benjolan kecil pun dapat menyebabkan jenis memar ini,” ungkap Dr John Torres.
Kondisi ini juga kerap disebut sebagai solar purpura, karena biasanya terjadi di lengan bawah dan punggung tangan, area yang sering terpapar sinar matahari.
“Karena biasanya terjadi di lengan bawah dan punggung tangan di mana matahari mengenainya, tetapi di mana kulit tidak terlindungi dari radiasi ultraviolet selama bertahun-tahun,” jelas Dr Adam Friedman, sekaligus profesor dan ketua dermatologi di George Washington School of Medicine and Health Sciences.
Menurut kontributor medis NBC News Dr Natalie Azar juga menyebut kondisi tangan yang memar ini bisa terjadi setelah pasien diambil darahnya atau dipasang infus untuk cairan dan hidrasi.
Meski begitu, Dr Torres mengatakan kondisi ini sangat umum terlihat di tangan, terhadap orang yang sudah lansia akibat sering menggunakan jarum kateter lV.
Reporter : EK | Photo : Ratu Elizabet II | Editor : Endang