BIREUEN – Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan meminta Pemerintah Aceh menanggapi pengelolaan DAS Jambo Aye dan Krueng Keureuto secara tepat, guna mengantisipasi bencana banjir yang kerap terjadi di Aceh Utara setiap tahunnya (12/01/2022)
Ketua Forum DAS Peusangan Suhaimi Hamid mengatakan, Berdasarkan data Forest Watch Indonesia (FWI) tahun 2013-2017, pengalihan hutan menjadi lahan perkebunan (Deforestasi) yang terjadi di dua DAS Jambo Aye dan Krueng Keureuto seluas 8.271 Ha.
Menurutnya banjir yang melanda Aceh Utara baru – baru ini terjadi karena buruknya pengelolaan DAS Jambo Aye dan Krueng Keureuto. Suhaimi meminta Pemerintah Aceh dan Pemerintah Daerah agar dapat mengelola secara terpadu DAS dari hulu ke hilir guna menghindari bencana banjir.
“Jika kita melihat data DAS Jambo Aye dan Krueng Keureuto, maka hulu kedua DAS ini juga berada di Bener Meriah dan Aceh Tengah serta Gayo, artinya hulu DAS Jambo Aye, Krueng Keureuto dan Peusangan sama-sama di dataran tinggi Gayo”, papar Suhaimi.
Selain itu Suhaimi juga mengkritik kebijakan moratorium sawit di Aceh Utara, dimana kebijakan yang dianggap pro lingkungan itu hanya sekedar formalitas, sementara pembukaan lahan sawit di pedalaman Kecamatan Sawang dan sekitar terus terjadi.
“Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka intensitas banjir Aceh Utara akan terus meningkat, mari kita menyelesaikan persoalan banjir di Aceh Utara secara kolaborasi,” tutup Suhaimi Hamid.
Kontributor : Syahrul Usman | Photo : Acehsatu | Editor : Endang