LHOKSEUMAWE – Dalam kunjungan silaturrahmi tim Literasi Digital Aceh Utara di kantor Radio Republik Indonesia Cabang Lhokseumawe, Endang Kusmadi menyampaikan, program literasi digital merupakan program dari Kementrian Komunikasi dan Informatika yang diselenggarakan oleh beberapa perusahaan, salah satunya adalah PT. Permata Cendekia Indonesia (PCI) untuk Aceh Utara.
Peluncuran program yang bertepatan dengan Peringatan 113 Tahun Hari Kebangkitan Nasional tersebut merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dan dilaksanakan serentak di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka program nasional tersebut secara virtual, Kamis (20/5/2021).
Runner Literasi Digital Aceh Utara, Endang Kusmadi, Senin (23/08/2021) menyampaikan Literasi Digital keseluruhan nya mengacu kepada 4 pilar pembahasan yakni digital culture, digital safety, digital ethics, dan digital skills.
“tujuan LIDIG ini memberi pemahaman kepada masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya Aceh Utara agar terliterasi, baik dalam menggunakan Android dan Platform media sosial lainnya bisa mendorong berbagai inisiatif yang positif di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Endang usai silaturrahmi dengan Kepala Stasiun RRI Lhokseumawe, Dadan Sutaryana.
Program tersebut juga turunan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI dalam rangka mengedukasi masyarakat dalam menyongsong era digitalisasi. Tujuan utamanya agar masyarakat semakin dewasa dan tidak salah kaprah dalam penggunaan Platform Digital.
“Masyarakat harus tahu bahwa dunia maya juga ada aturannya. Sehingga harus dipertimbangkan juga sisi pendidikan, agama, budaya hingga aspek hukum”, papar Endang.
Lebih lanjut Runner Literasi Digital Aceh Utara menuturkan, Pihaknya telah melangsungkan webinar sejak Mei hingga berakhir Desember 2021 mendatang. Sedangkan usia Peserta Webinar yang diisyaratkan minimal berusia15 tahun.
Endang Kusmadi menambahkan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi juga dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang akan memanfaatkan layanan internet tersebut perlu dukungan semua pihak. Tanpa kesiapan SDM, ruang digital justru berpotensi digunakan untuk tujuan penyebaran konten negatif seperti penipuan daring, perjudian, prostitusi online, disinformasi atau hoaks, pencurian data pribadi, perundungan siber (cyberbullying), ujaran kebencian (hate speech), penyebaran paham radikalisme/terorisme di ruang digital, dan sebagainya.
Reporter : Mz | Photo. Media Literasi | Editor : Miranda